Mengenal Impaksi Gigi Bungsu dan Penanganannya
Gigi bungsu adalah gigi geraham tetap ketiga yang tumbuh pada usia sekitar 17 tahun – 25 tahun. Gigi ini adalah gigi terakhir yang tumbuh di rongga mulut.
Apa itu impaksi gigi?
Gigi impaksi adalah gigi yang tidak dapat atau tidak akan dapat tumbuh (erupsi) ke posisi normalnya karena adanya hambatan, baik dari gigi sebelahnya, tulang rahang atau jaringan patologis di sekitarnya. Keadaan tersebut dapat memicu terjadinya kondisi patologis yang membutuhkan perawatan lebih lanjut. Gigi dinyatakan impaksi apabila pembentukan akar gigi telah sempurna, tetapi gigi tersebut mengalami kegagalan tumbuh (erupsi) ke rongga mulut.

Gambar impaksi gigi bungsu bawah yang tumbuh miring.
Sumber gambar: Zadurska, M. 2016. Impacted teeth: An Interdisciplinary Perpective. Adv Clin Exp Med 2016, 25, 3, 575–58
Apa saja penyakit yang dapat muncul karena impaksi gigi?
Gigi yang impaksi dapat memicu terjadinya beberapa keluhan, seperti sakit gigi hingga sakit kepala, sakit daerah rahang, dan bengkak di gusi sekitar gigi impaksi. Gigi impaksi juga dapat memicu beberapa penyakit diantaranya:
Karies gigi
Gigi impaksi yang tumbuh sebagian ke rongga mulut dapat menyebabkan sisa makanan sering menyelip di sela-sela gigi impaksi dan sulit dibersihkan sehingga memicu lubang gigi atau karies gigi pada gigi impaksi. Lubang gigi apabila terus dibiarkan dapat meluas dan memicu ngilu hingga nyeri gigi berkepanjangan.

Pericoronitis
Pericoronitis adalah peradangan pada daerah gusi yang menutupi mahkota gigi impaksi. Peradangan ini dapat terjadi karena penumpukan sisa makanan yang tidak terbersihkan sehingga menyebabkan infeksi didaerah gusi. Gejala yang ditimbulkan dari pericoronitis diantaranya adalah sakit dan pembengkakan didaerah gusi sekitar gigi impaksi, pembukaan mulut yang terbatas, keluarnya nanah didaerah pericoronitis, dan sulit menelan. Apabila tidak segera dilakukan perawatan infeksi dapat meluas ke leher dan menekan daerah pernafasan.
Gambar peradangan gusi diatas mahkota gigi impaksi (pericoronitis). Sumber gambar: AC – Pericoronitis – Dr. Joe Wang (drjoewang.com)
Kista
Kista pada gigi impaksi disebut juga dengan kista dentigerous. Kista ini muncul karena adanya cairan yang menumpuk diantara epitel dan mahkota gigi impaksi. Umumnya pasien tidak memiliki keluhan hingga kista semakin besar dan terdapat benjolan di rahang. Apabila terus dibiarkan maka kista dapat terus membesar dan meluas ke jaringan lain.
Bagaimana penanganan impaksi gigi?
Impaksi gigi dapat ditangani dengan melakukan pencabutan gigi impaksi yang biasa disebut dengan prosedur odontektomi. Prosedur odontektomi dapat dilakukan baik dengan anestesi lokal maupun dengan anestesi umum yang dilakukan di ruang operasi tergantung dari klasifikasi impaksi, tingkat keparahan dan tingkat kesulitan.
Pustaka
- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/777/2022 tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Impaksi Gigi.
- Wilson, N dan Renton, T. 2016. Problems with erupting wisdom teeth: signs, symptoms, and management. British Journal of General Practice. 66(649): e606–e608.
- Gloria, K dan Marc, S. 2022. Pericoronitis. StatPearls Publishing LLC.
- Terauchi, M et al. 2019. An Analysis of Dentigerous Cysts Developed around a Mandibular Third Molar by Panoramic Radiographs. Dentistry Journal MDPI. Volume 7(1).
Zadurska, M. 2016. Impacted teeth: An Interdisciplinary Perpective. Adv Clin Exp Med 2016, 25, 3, 575–58